Wanita Sering Alami Gangguan Dorongan Seksual?

MANUSIA normal, baik pria maupun wanita mempunyai dorongan seksual atau lebih populer disebut gairah seksual. Karena dorongan seksual itulah manusia mempunyai keinginan dan aktivitas seksual, termasuk hubungan seksual. Dorongan seksual juga merupakan salah satu faktor yang mendorong manusia menikah.

Dorongan seksual dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu hormon testosteron, keadaan kesehatan tubuh, faktor psikis, rangsangan seksual yang diterima, dan pengalaman seks sebelumnya. Kalau di antara faktor tersebut ada yang menghambat atau faktor tersebut terganggu, maka dorongan seksual menurun, tertekan atau bahkan hilang sama sekali. 

Sebagai contoh, kalau fungsi hati terganggu, maka dorongan seksual menurun karena metabolisme hormon terganggu. Seseorang yang mengalami stres berkepanjangan sangat mungkin mengalami gangguan dorongan seksual. Sebaliknya kalau faktor tersebut mendukung, maka dorongan seksual terasa tetap baik. 

Misalnya, kalau keadaan kesehatan tubuh baik didukung oleh pengalaman seksual sebelumnya yang memuaskan, maka dorongan seksual baik. Kalau dorongan seksual terhambat atau lenyap sama sekali maka fungsi seksual terganggu juga dan hubungan seksual terganggu. 

Lebih jauh akan berpengaruh terhadap pasangannya. Gangguan dorongan seksual dapat terjadi pada pria maupun wanita. Jadi baik pria maupun wanita dapat merasakan dorongan seksualnya tertekan, hipoaktif atau bahkan lenyap sama sekali. 

Bedanya, pada wanita keadaan ini dapat menjadi lebih buruk sehingga menimbulkan aversi seksual, artinya sampai timbul perasaan tidak suka atau takut melakukan segala bentuk aktivitas seksual sehingga cenderung menolak atau menghindar. Pria sangat jarang atau tidak ada yang sampai mengalami gangguan aversi seksual seperti yang dialami wanita.

0 komentar:

Posting Komentar

Berita Indo

Seksiologi

Berita Manca