Saksi mata yang berada di lokasi kecelakaan Bus Maut Cisarua, Yana Suryana, mengaku mendengar suara bergemuruh bagai petir sebelum Bus Karunia Bakti nyungsep. Saat itu, Yana yang keseharian menarik ojek sedang duduk di motornya yang mangkal di pelataran parkir Indomaret.
"Pas saya duduk di motor, ada suara petir, kata saya ini apa ya?," kata Yana di lokasi kejadian, Jalan Raya Cisarua, Jawa Barat, Sabtu (11/02/2012).
Menurut Yana, tidak lama setelah suara gemuruh, Bus Karunia Bakti dari arah Garut tersebut menyeruduk Bus Doa Ibu dari arah Jakarta. Saat itu, Bus Doa Ibu hendak menurunkan penumpangnya tepat di depan pangkalan ojek.
"Nggak lama, sekitar 2 menit (setelah suara gemuruh)," tambah Yana yang juga Ketua RT 03 RW 03, Kampung Batu Kasur, Desa Batu Layang, Kecamatan Cisarua.
Hal senada juga dituturkan Sarah, saksi lainnya. Sarah saat kejadian sedang berada di Indomaret.
"Mau ngambil es krim, lalu ada suara gemuruh, terus rada goyang kayak gempa, kerasa ke Indomaret. Terus langsung pada lari," kisah Sarah (16) yang jualan pulsa tak jauh dari lokasi kejadian.
Dituturkan Sarah, setelah suara dan getaran itu, aliran listrik padam. Orang-orang di sekitarnya pun panik.
"Semua orang juga panik, lalu Karunia Bakti mengenai Avanza, APV, ada motor ojek, ada juga yang bukan, pokoknya yang lagi parkir di depan Bank Mandiri samping Indomaret," jelas Sarah.
Dalam keadaan gelap, Sarah masih sempat membantu korban luka bus Doa Ibu yang terhenti tepat di depan warungnya.
"Banyak yang luka-luka di sini (warungnya) diobatin," ujar Sarah.
Diketahui Bus Karunia Bahkti jurusan Garut-Jakarta dengan nomor polisi Z 7519 DA mengalami rem blong di kawasan Cisarua pada Jumat (10/2) pukul 18.40 WIB. Bus menabrak sejumlah kendaraan sebelum kemudian keluar jalur. 14 penumpang meninggal dan puluhan luka-luka akibat kejadian ini.
"Pas saya duduk di motor, ada suara petir, kata saya ini apa ya?," kata Yana di lokasi kejadian, Jalan Raya Cisarua, Jawa Barat, Sabtu (11/02/2012).
Menurut Yana, tidak lama setelah suara gemuruh, Bus Karunia Bakti dari arah Garut tersebut menyeruduk Bus Doa Ibu dari arah Jakarta. Saat itu, Bus Doa Ibu hendak menurunkan penumpangnya tepat di depan pangkalan ojek.
"Nggak lama, sekitar 2 menit (setelah suara gemuruh)," tambah Yana yang juga Ketua RT 03 RW 03, Kampung Batu Kasur, Desa Batu Layang, Kecamatan Cisarua.
Hal senada juga dituturkan Sarah, saksi lainnya. Sarah saat kejadian sedang berada di Indomaret.
"Mau ngambil es krim, lalu ada suara gemuruh, terus rada goyang kayak gempa, kerasa ke Indomaret. Terus langsung pada lari," kisah Sarah (16) yang jualan pulsa tak jauh dari lokasi kejadian.
Dituturkan Sarah, setelah suara dan getaran itu, aliran listrik padam. Orang-orang di sekitarnya pun panik.
"Semua orang juga panik, lalu Karunia Bakti mengenai Avanza, APV, ada motor ojek, ada juga yang bukan, pokoknya yang lagi parkir di depan Bank Mandiri samping Indomaret," jelas Sarah.
Dalam keadaan gelap, Sarah masih sempat membantu korban luka bus Doa Ibu yang terhenti tepat di depan warungnya.
"Banyak yang luka-luka di sini (warungnya) diobatin," ujar Sarah.
Diketahui Bus Karunia Bahkti jurusan Garut-Jakarta dengan nomor polisi Z 7519 DA mengalami rem blong di kawasan Cisarua pada Jumat (10/2) pukul 18.40 WIB. Bus menabrak sejumlah kendaraan sebelum kemudian keluar jalur. 14 penumpang meninggal dan puluhan luka-luka akibat kejadian ini.
0 komentar:
Posting Komentar