Badai Salju Kacaukan Kehidupan Pesisir Timur Amerika

BOSTON – Badai salju yang biasanya jarang sekali terjadi di bulan Oktober ini, kemarin bertiup dan memporakporandakan kehidupan masyarakat di kawasan pantai timur Amerika. Walaupun tidak sampai ada kerusakan signifikan untuk bangunan fisik, kegiatan masyarakat sudah mulai terganggu dengan menumpuknya salju, padamnya listrik yang mengaliri sekitar satu juta pelanggan, dan dibatalkannya sekitar seribu penerbangan.

Salju turun di kawasan Pennsylvania tengah dan terus mengarah ke Massachusetts setelah sebelumnya sempat menyelimuti sebagian Virginia yaitu di Virginia Barat dan Maryland. Berdasarkan laporan yang dilansir AccuWeather.com, badai salju kemarin juga membawa salju dengan curah lebih dari satu inci yang menyelimuti Central Park New York, dan memecahkan rekor ketinggian salju yang pernah terjadi di tahun 1925. AccuWeather menyebut, kota New York yang penduduknya terpadat di kawasan Amerika Serikat diselimuti salju setinggi 3 sampai 6 inci sebelum akhirnya badai mulai mereda. Selain itu, ibukota negara Washington juga dikabarkan terkena imbas badai yang bertiup kemarin itu.

Padamnya listrik dilaporkan terjadi di beberapa kawasan seperti Mid Atlantic sampai New England. Masyarakat disana terkurung dalam gelap akibat dampak hujan salju dan es yang juga mengakibatkan banyak pohon tumbang dan mengenai kabel-kabel listrik. Sementara itu dari sektor perhubungan dilaporkan terjadi penundaan penerbangan di Philadelphia International Airport dan di sejumlah bandara di kawasan New York. Sedikitnya seribu penerbangan dibatalkan, bahkan bandara Teterboro di New Jersey terpaksa harus ditutup untuk sementara waktu sambil menunggu cuaca berangsur membaik.

Meski kemarin badai salju mengacaukan aktivitas sebagian besar masyarakat Amerika, namun itu tidak menyurutkan semangat para pengunjuk rasa anti kapitalisme yang terus berusaha menduduki Wall Street. Ditengah dingin dan hujan salju, mereka terus meneriakkan aspirasi bahwa pertumbuhan ekonomi Amerika tidak adil untuk sebagian masyarakatnya yang tidak ikut arus kapitalis. Mereka bahkan rela mendirikan tenda di seputaran gedung bursa efek tersohor di dunia itu, termasuk juga di Manhattan tempat bekas menara kembar WTC berada. Dua kawasan ini merupakan jantung perekonomian Amerika, sehingga tempat inilah yang dituju oleh para demonstran.

0 komentar:

Posting Komentar

Berita Indo

Seksiologi

Berita Manca